Rabu, 22 Juli 2020

Assalamualaikum warahmatullahi wa barakaatuh...!!

Tingkat terbawah dalam ilmu  itu adalah "paham".

Ini wilayah kejernihan logika berfikir dan kerendahan hati. Ilmu tidak membutakannya, malah menjadikannya kaya.

Tingkat ke dua terbawah adalah "kurang paham".

Orang kurang paham akan terus belajar sampai dia paham ..., dia akan terus bertanya untuk mendapatkan simpul2 pemahaman yang benar ...!

Naik setingkat lagi adalah mereka yang salah paham. Salah paham itu biasanya karena emosi dikedepankan, sehingga dia tidak sempat berfikir jernih.

Dan ketika mereka akhirnya paham, mereka biasanya meminta maaf atas kesalah-pahamannya. Jika tidak, dia akan naik ke tingkat tertinggi dari ilmu.

Nah, tingkat tertinggi dari ilmu itu adalah gagal paham. Gagal paham ini biasanya lebih karena kesombongan.

Karena merasa berilmu, dia sudah tidak mau lagi menerima ilmu dari orang lain.

Tidak mau lagi menerima masukan dari siapapun (baik itu nasehat dll ), atau pilih-pilih hanya mau menerima ilmu (nasehat) dari yang dia suka saja ..., bukan ilmu yg disampaikan, tapi siapa yang menyampaikan ...?

Tertutup hatinya.
Tertutup akal pikirannya.
Tertutup pendengarannya.
Tertutup logikanya.

Ia selalu merasa cukup dengan pendapatnya sendiri.

Parahnya lagi ...,

Dia tidak menyadari bahwa pemahamannya yang gagal itu, menjadi bahan tertawaan orang yang paham.

Dia tetap dengan dirinya,
dan dia bangga dengan
ke-gagal paham-annya ...

"Kok paham ada di tingkat terbawah dan gagal paham di tingkat yang paling tinggi ? Apa tidak terbalik ?"

"Orang semakin paham akan semakin membumi, menunduk, merendah."

Dia menjadi bijaksana, karena akhirnya dia tahu, bahwa sebenarnya banyak sekali ilmu yang belum dia ketahui, dia merasa se-akan2 dia tidak tahu apa-apa ...

Dia terus mau menerima ilmu, darimana-pun ilmu itu datangnya.

Dia tidak melihat siapa yang bicara, tetapi dia melihat ..., apa yang disampaikan ...!

Dia paham ...,

ilmu itu seperti air, dan air hanya mengalir ke tempat yang lebih rendah.

Semakin dia merendahkan hatinya, semakin tercurah ilmu kepadanya.

Sedangkan gagal paham itu ilmu tingkat tinggi.

dia seperti balon gas yang berada di atas awan.

Dia terbang tinggi dengan kesombongannya ...,
Memandang rendah ke-ilmuan lain yang tak sepaham dengannya,

Dan merasa akulah kebenaran ... !!!

Masalahnya ..., dia tidak mempunyai pijakan yang kuat, sehingga mudah ditiup angin, tanpa mampu menolak.
Sering berubah arah, tanpa kejelasan yang pasti.

Akhirnya dia terbawa ke-mana2 sampai terlupa jalan pulang ..., dia tersesat dengan pemahamannya dan lambat laun akan dibinasakan oleh kesombongannya ...

Dia akan mengakui ke-gagal paham-annya ..., dengan penyesalan yang amat sangat dalam.

"Jadi yang perlu diingat ...,
akal akan berfungsi dengan benar, ketika hatimu merendah ...
Ketika hatimu meninggi.., maka ilmu juga-lah yang akan membutakan si pemilik akal ..."

Ternyata di situlah kuncinya.

"Lidah orang bijaksana, berada didalam hatinya, dan tidak pernah melukai hati siapapun yang mendengarnya ..., tetapi hati orang dungu, berada di belakang lidahnya, selalu hanya ingin perkataannya saja yang paling benar dan harus didengar ... !!!"

"Ilmu itu open ending"
Makin digali makin terasa dangkal.
Jadi kalau ada orang yang merasa sudah tahu segalanya, berarti dia tidak tahu apa..

Selasa, 27 Agustus 2013

ASAL USUL NAMA NEGERI KUOK


Pada berabad-abad yang lalu negeri Kuok sekarang belum bernama Kuok. Zaman dulu namanya Rona Kobun Bungo. Sebahagian besar daratan rendah dan lembah-lembah yang timbul sekarang, dulu masih digenangi air. Yang timbul pada umumnya bukit-bukit. Disekitar tempat ini banyak bukit. Seperti Bukit Tagaro, Bukit Lindung Bulan, Bukit Kincung, Bukit Suligi, Bukit Sago, Bukit Koto Semiri.

Begitupun sungai Kampar sekarang, dulunya disebut sungai Embun. Sungai Embun tersebut masih kecil. Di tebing kiri-kanan pinggiran sungai itu ditumbuhi pohon-pohon kayu dan semak belukar yang daunnya merunduk ke dalam sungai tersebut. Tapi, lama-kelamaan sejak penduduk pinggiran sungai itu menebangi kayu untuk perumahan dan ladang serta kebun, maka tanah banyak longsor dan air cepat mengalir ke sungai Embun itu. Akibatnya tebing sungai itu banyak runtuh, sehingga sungai itu menjadi lebar. Puluhan tahun kemudian sungai Embun itu semakin besar dan namanya pun bertukar dengan Kampar, jadilah sungai Kampar.
  
Waktu terus berjalan, tahun berganti tahun, suasana terus berubah. Penduduk Rona Kobun Bungo semakin banyak dan menempati daerah sekitarnya. Dari kehidupan masyarakat yang turun-temurun, setelah mengalami berbagai peristiwa, maka secara berangsur berubahlah nama Rona Kobun Bungo menjadi negeri Kuok.

Mendengar kisah dari orang tua-tua, penulis memperoleh tiga macam perihal yang menyebabkan negeri itu bernama Kuok, yakni sebagai berikut:

Sebahagian orang mengatakan bahwa di daerah perairan Rona Kobun Bungo itu dulunya ada sebatang kayu yang amat besar yang terkenal mempunyai kesaktian. Kayu itu disebut orang kayu kuok.

Sebahagian lagi orang menceritakan bahwa zaman dahulu, tak jauh di mudik pasar Kuok sekarang ada tukang membuat kayu kuok yang dipasangkan ke tengkuk kerbau untuk membajak. Oleh karena disitulah satu-satunya tempat orang memesan alat bajak (kayu kuok) itu, maka tempat itu menjadi terkenal dengan tempat ‘Kuok’.

Dalam pada itu, sementara orang yang hilir-mudik di sungai Kampar pada waktu itu lain pula pendapatnya. Maklumlah sewaktu itu sungai Kampar berlaku sebagai sarana perhubungan. Barang-barang dagangan, baik barang makanan maupun hasil hutan, dan lain-lain hilir-mudik di sungai itu dengan kendaraan perahu rakit.

Konon kiranya di mudik Rantau Berangin sekarang, dipangkal jembatan panjang ke seberang ada bukit yang bernama bukit Labuhan Batu. Kabarnya dulu, di pinggiran bukit itu sering berlabuh kapal. Itu sebabnya dinamakan bukit Labuhan Batu. Kebetulan tebing sungai Kampar yang ada di kaki bukit itu terjal begitupun tebing yang di seberangnya beberapa panjang juga terjal. Pada tebing yang bertimbal terjal itu luas sungai Kampar di sana lebih sempit dan airnya lebih dalam. Lumrahnya bila perairan itu dilalui oleh sampan atau rakit yang arah ke hulu atau ke ulak, maka air berombak ke pinggir kiri dan ke pinggir kanan. Oleh karena tebing itu terjal  kedua belah pihaknya dan jaraknya lebih dekat dari sumber ombak, maka ombak tersebut lebih kuat menghantam tebing itu. Tidaklah heran, jika pada tebing itu agak lembut tanah atau batunya, maka pada tempat itu akan cepat terkuras atau runtuh.
Akibatnya tempat itu jadi berlubang, makin lama lubang itu semakin dalam. Di antara beberapa tebing yang berlubang atau berlekuk itu ada yang lebih besar lekuknya. Bila ada kendaraan yang lalu di daerah itu, maka rangkaian ombak akan menerpa tebing pinggiran sungai itu. Dan tiba tentang tebing yang berlekuk besar itu, air itu berbunyi, kuok, kuok, kuok. Demikianlah berlaku sepanjang waktu. Setiap kendaraan yang lalu disitu.

Bagi orang yang selalu hilir-mudik di tempat itu, telinganya terbiasanya dengan bunyi kuok…kuok, kuok itu. Akhirnya tempat atau perantauan sekitar tempat yang melahirkan bunyi, kuok, kuok… itu disebut orang Kuok. Dengan demikian daerah yang dihuni orang sekitar tempat itu yang di dalamnya Rona Kobun Bungo, maka sejak itu nama Rona Kobun Bungo pun berangsur hilang dan populerlah nama daerah tersebut dengan Negeri Kuok hingga sampai sekarang ini.



Kesimpulan :

Zaman dulu negeri Kuok namanya Rona Kobun Bungo. Ada tiga macam versi yang menyebabkan negeri itu  berubah nama menjadi Kuok, yakni sebagai berikut:

1. Di daerah perairan Rona Kobun Bungo itu dulunya ada sebatang kayu yang amat besar yang terkenal mempunyai kesaktian. Kayu itu disebut orang kayu kuok.
2. Zaman dahulu, tak jauh di mudik pasar Kuok sekarang ada tukang membuat kayu kuok yang dipasangkan ke tengkuk kerbau untuk membajak. Oleh karena disitulah satu-satunya tempat orang memesan alat bajak (kayu kuok) itu, maka tempat itu menjadi terkenal dengan tempat ‘Kuok’.
3. Sementara orang yang hilir-mudik di sungai Kampar pada waktu itu lain pula pendapatnya, yaitu mereka sering mendengar bunyi air “kuok, kuok, kuok” di tebing dekat bukit Labuhan Batu. Akhirnya tempat atau perantauan sekitar tempat yang melahirkan bunyi, kuok, kuok… itu disebut orang Kuok.

Dengan demikian daerah yang dihuni orang sekitar tempat itu yang di dalamnya Rona Kobun Bungo, maka sejak itu nama Rona Kobun Bungo pun berangsur hilang dan populerlah nama daerah tersebut dengan Negeri Kuok hingga sampai sekarang ini.




Sumber :

Buku Buluh Perindu: Kumpulan Cerita Rakyat Kampar.
Pengarang Abdul Riva’i Taloet, BA.

Diterbitkan oleh SSE Kab. Kampar Tahun 2005.

Rabu, 05 Desember 2012


SHALAT SUNNAH

Bismilairahmannirahim,    

Shalat sunnah bermanfaat untuk menutupi kekurangan pada shalat wajib. Kita tahu dengan pasti bahwa tidak ada yang yakin shalat 5 waktunya dikerjakan sempurna. Kadang tidak konsentrasi, tidak khusyu’ (menghadirkan hati), juga kadang tidak tawadhu’ (tenang) dalam shalat. 

Sahabat fillah, berikut adalah manfaat dari merutinkan shalat sunnah . Semoga dapat memberi motivasi bagi kita.

1. Menutupi Kekurangan pada Shalat Wajib

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya amalan yang pertama kali dihisab pada manusia di hari kiamat nanti adalah shalat. Allah ‘azza wa jalla berkata kepada malaikat-Nya dan Dia-lah yang lebih tahu, “Lihatlah pada shalat hamba-Ku. Apakah shalatnya sempurna ataukah tidak? Jika shalatnya sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna. 

Namun jika dalam shalatnya ada sedikit kekurangan, maka Allah berfirman: Lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki amalan sunnah. Jika hamba-Ku memiliki amalan sunnah, Allah berfirman: sempurnakanlah kekurangan yang ada pada amalan wajib dengan amalan sunnahnya.” Kemudian amalan lainnya akan diperlakukan seperti ini.” (HR. Abu Daud - Ibnu Majah ) 

2. Dengan Ijin dan rahmat Nya akan menghapus dosa dan meninggikan derajat

Ma’dan bin Abi Tholhah Al Ya’mariy, ia berkata, “Aku pernah bertemu Tsauban –bekas budak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam-, lalu aku berkata padanya, ‘Beritahukanlah padaku suatu amalan yang karenanya Allah memasukkanku ke dalam surga’.” Atau Ma’dan berkata, “Aku berkata pada Tsauban, ‘Beritahukan padaku suatu amalan yang dicintai Allah’.” Ketika ditanya, Tsauban malah diam.

Kemudian ditanya kedua kalinya, ia pun masih diam. Sampai ketiga kalinya, Tsauban berkata, ‘Aku pernah menanyakan hal yang ditanyakan tadi pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda,

“Hendaklah engkau memperbanyak sujud (perbanyak shalat) kepada Allah. Karena tidaklah engkau memperbanyak sujud karena Allah melainkan Allah akan meninggikan derajatmu dan menghapuskan dosamu’.” (HR. Muslim). 

3. Dengan Ijin dan rahmat Nya, akan dekat dengan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam di surga

Dari Rabiah bin Ka’ab Al-Aslami -radhiyallahu ‘anhu- dia berkata,

“Saya pernah bermalam bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu aku membawakan air wudhunya dan air untuk hajatnya. Maka beliau berkata kepadaku, “Mintalah kepadaku.” Maka aku berkata, “Aku hanya meminta agar aku bisa menjadi teman dekatmu di surga.” Beliau bertanya lagi, “Adakah permintaan yang lain?” Aku menjawab, “Tidak, itu saja.” Maka beliau menjawab, “Bantulah aku untuk mewujudkan keinginanmu dengan banyak melakukan sujud (memperbanyak shalat).” (HR. Muslim)

4. Shalat adalah sebaik-baik amalan

Dari Tsauban, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Beristiqamahlah kalian dan sekali-kali kalian tidak dapat istiqomah dengan sempurna. Ketahuilah, sesungguhnya amalan kalian yang paling utama adalah shalat. Tidak ada yang menjaga wudhu melainkan ia adalah seorang mukmin.” (HR. Ibnu Majah - Ahmad)

5. Dengan Ijin dan rahmat Nya, akan menggapai Wali Allah yang terdepan

Orang yang rajin mengamalkan amalan sunnah secara umum, maka ia akan menjadi wali Allah yang istimewa. Lalu apa yang dimaksud wali Allah?

Allah Ta’ala berfirman,

“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah (kekasih Allah) itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.” (QS. Yunus: 62-63)

Perlu diketahui bahwa wali Allah ada dua macam: (1) As Saabiquun Al Muqorrobun(wali Allah terdepan) dan (2) Al Abror Ash-habul yamin(wali Allah pertengahan).

As saabiquun al muqorrobun adalah hamba Allah yang selalu mendekatkan diri pada Allah dengan amalan sunnah di samping melakukan yang wajib serta dia meninggalkan yang haram sekaligus yang makruh.

Al Abror ash-habul yamin adalah hamba Allah yang hanya mendekatkan diri pada Allah dengan amalan yang wajib dan meninggalkan yang haram, ia tidak membebani dirinya dengan amalan sunnah dan tidak menahan diri dari berlebihan dalam yang mubah.

Mereka inilah yang disebutkan dalam firman Allah Ta’ala,

“Apabila terjadi hari kiamat,tidak seorangpun dapat berdusta tentang kejadiannya.(Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain), apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya,dan gunung-gunung dihancur luluhkan seluluh-luluhnya,maka jadilah ia debu yang beterbangan, dan kamu menjadi tiga golongan. Yaitu golongan kanan. Alangkah mulianya golongan kanan itu. Dan golongan kiri. Alangkah sengsaranya golongan kiri itu.Dan orang-orang yang beriman paling dahulu. Mereka itulah yang didekatkan kepada Allah. Berada dalam jannah kenikmatan. Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu,dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian.” (QS. Al Waqi’ah: 1-14) 

6. Dengan Ijin dan rahmat Nya, niscaya Allah akan beri petunjuk pada pendengaran, penglihatan, kaki dan tangannya, serta doanya pun mustajab

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Allah Ta’ala berfirman: Barangsiapa memerangi wali (kekasih)-Ku, maka Aku akan memeranginya. Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan wajib yang Kucintai. Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka Aku akan memberi petunjuk pada pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar, memberi petunjuk pada penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, memberi petunjuk pada tangannya yang ia gunakan untuk memegang, memberi petunjuk pada kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku, pasti Aku mengabulkannya dan jika ia memohon perlindungan, pasti Aku akan melindunginya.” (HR. Bukhari )

Seorang hamba yang senang mendekatkan diri kepada Allah, melakukan amalan sunnah di samping melakukan amalan wajib, akan mendapatkan kecintaan Allah. Sehingga karena kedekatan hubungan dengan Allah itulah Allah akan berikan petunjuk pada pendengaran, penglihatan, tangan dan kakinya, serta mustajabnya do’a.

Nah sahabat, bila ingin dicintai Allah dan dekat dengan Nya.. bersegeralah memperbaiki hubungan dengan Rabb.

Semoga Allah senantiasa memberi kita kemampuan dalam ketaatan dan nikmat lezatnya iman .. Aamiin ya Rabbal alamin.

Wallahu a'lam bishawab

SHALAT SUNNAH

Bismilairahmannirahim,    

Shalat sunnah bermanfaat untuk menutupi kekurangan pada shalat wajib. Kita tahu dengan pasti bahwa tidak ada yang yakin shalat 5 waktunya dikerjakan sempurna. Kadang tidak konsentrasi, tidak khusyu’ (menghadirkan hati), juga kadang tidak tawadhu’ (tenang) dalam shalat. 

Sahabat fillah, berikut adalah manfaat dari merutinkan shalat sunnah . Semoga dapat memberi motivasi bagi kita.

1. Menutupi Kekurangan pada Shalat Wajib

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya amalan yang pertama kali dihisab pada manusia di hari kiamat nanti adalah shalat. Allah ‘azza wa jalla berkata kepada malaikat-Nya dan Dia-lah yang lebih tahu, “Lihatlah pada shalat hamba-Ku. Apakah shalatnya sempurna ataukah tidak? Jika shalatnya sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna. 

Namun jika dalam shalatnya ada sedikit kekurangan, maka Allah berfirman: Lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki amalan sunnah. Jika hamba-Ku memiliki amalan sunnah, Allah berfirman: sempurnakanlah kekurangan yang ada pada amalan wajib dengan amalan sunnahnya.” Kemudian amalan lainnya akan diperlakukan seperti ini.” (HR. Abu Daud - Ibnu Majah ) 

2. Dengan Ijin dan rahmat Nya akan menghapus dosa dan meninggikan derajat

Ma’dan bin Abi Tholhah Al Ya’mariy, ia berkata, “Aku pernah bertemu Tsauban –bekas budak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam-, lalu aku berkata padanya, ‘Beritahukanlah padaku suatu amalan yang karenanya Allah memasukkanku ke dalam surga’.” Atau Ma’dan berkata, “Aku berkata pada Tsauban, ‘Beritahukan padaku suatu amalan yang dicintai Allah’.” Ketika ditanya, Tsauban malah diam.

Kemudian ditanya kedua kalinya, ia pun masih diam. Sampai ketiga kalinya, Tsauban berkata, ‘Aku pernah menanyakan hal yang ditanyakan tadi pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda,

“Hendaklah engkau memperbanyak sujud (perbanyak shalat) kepada Allah. Karena tidaklah engkau memperbanyak sujud karena Allah melainkan Allah akan meninggikan derajatmu dan menghapuskan dosamu’.” (HR. Muslim). 

3. Dengan Ijin dan rahmat Nya, akan dekat dengan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam di surga

Dari Rabiah bin Ka’ab Al-Aslami -radhiyallahu ‘anhu- dia berkata,

“Saya pernah bermalam bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu aku membawakan air wudhunya dan air untuk hajatnya. Maka beliau berkata kepadaku, “Mintalah kepadaku.” Maka aku berkata, “Aku hanya meminta agar aku bisa menjadi teman dekatmu di surga.” Beliau bertanya lagi, “Adakah permintaan yang lain?” Aku menjawab, “Tidak, itu saja.” Maka beliau menjawab, “Bantulah aku untuk mewujudkan keinginanmu dengan banyak melakukan sujud (memperbanyak shalat).” (HR. Muslim)

4. Shalat adalah sebaik-baik amalan

Dari Tsauban, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Beristiqamahlah kalian dan sekali-kali kalian tidak dapat istiqomah dengan sempurna. Ketahuilah, sesungguhnya amalan kalian yang paling utama adalah shalat. Tidak ada yang menjaga wudhu melainkan ia adalah seorang mukmin.” (HR. Ibnu Majah - Ahmad)

5. Dengan Ijin dan rahmat Nya, akan menggapai Wali Allah yang terdepan

Orang yang rajin mengamalkan amalan sunnah secara umum, maka ia akan menjadi wali Allah yang istimewa. Lalu apa yang dimaksud wali Allah?

Allah Ta’ala berfirman,

“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah (kekasih Allah) itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.” (QS. Yunus: 62-63)

Perlu diketahui bahwa wali Allah ada dua macam: (1) As Saabiquun Al Muqorrobun(wali Allah terdepan) dan (2) Al Abror Ash-habul yamin(wali Allah pertengahan).

As saabiquun al muqorrobun adalah hamba Allah yang selalu mendekatkan diri pada Allah dengan amalan sunnah di samping melakukan yang wajib serta dia meninggalkan yang haram sekaligus yang makruh.

Al Abror ash-habul yamin adalah hamba Allah yang hanya mendekatkan diri pada Allah dengan amalan yang wajib dan meninggalkan yang haram, ia tidak membebani dirinya dengan amalan sunnah dan tidak menahan diri dari berlebihan dalam yang mubah.

Mereka inilah yang disebutkan dalam firman Allah Ta’ala,

“Apabila terjadi hari kiamat,tidak seorangpun dapat berdusta tentang kejadiannya.(Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain), apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya,dan gunung-gunung dihancur luluhkan seluluh-luluhnya,maka jadilah ia debu yang beterbangan, dan kamu menjadi tiga golongan. Yaitu golongan kanan. Alangkah mulianya golongan kanan itu. Dan golongan kiri. Alangkah sengsaranya golongan kiri itu.Dan orang-orang yang beriman paling dahulu. Mereka itulah yang didekatkan kepada Allah. Berada dalam jannah kenikmatan. Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu,dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian.” (QS. Al Waqi’ah: 1-14) 

6. Dengan Ijin dan rahmat Nya, niscaya Allah akan beri petunjuk pada pendengaran, penglihatan, kaki dan tangannya, serta doanya pun mustajab

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Allah Ta’ala berfirman: Barangsiapa memerangi wali (kekasih)-Ku, maka Aku akan memeranginya. Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan wajib yang Kucintai. Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka Aku akan memberi petunjuk pada pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar, memberi petunjuk pada penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, memberi petunjuk pada tangannya yang ia gunakan untuk memegang, memberi petunjuk pada kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku, pasti Aku mengabulkannya dan jika ia memohon perlindungan, pasti Aku akan melindunginya.” (HR. Bukhari )

Seorang hamba yang senang mendekatkan diri kepada Allah, melakukan amalan sunnah di samping melakukan amalan wajib, akan mendapatkan kecintaan Allah. Sehingga karena kedekatan hubungan dengan Allah itulah Allah akan berikan petunjuk pada pendengaran, penglihatan, tangan dan kakinya, serta mustajabnya do’a.

Nah sahabat, bila ingin dicintai Allah dan dekat dengan Nya.. bersegeralah memperbaiki hubungan dengan Rabb.

Semoga Allah senantiasa memberi kita kemampuan dalam ketaatan dan nikmat lezatnya iman .. Aamiin ya Rabbal alamin.

Wallahu a'lam bishawab
PIKIRAN NEGATIF TERNYATA TIDAKBAIK BAGI KESEHATAN

1st
MARAH selama 5 menit akan menyebabkan sistem imun tubuh kita mengalami depresi selama 6 jam..

2nd
DENDAM & MENYIMPAN KEPAHITAN akan menyebabkan imun tubuh kita mati.. Dari situlah bermula segala penyakit, seperti STRESS, KOLESTEROL, HIPERTENSI, SERANGAN JANTUNG, RHEMATIK, ARTHRITIS, STROKE (perdarahan / penyumbatan pembuluh darah)..

3rd
Jika kita sering membiarkan diri kita STRESS, maka kita sering mengalami GANGGUAN PENCERNAAN..

4th
Jika kita sering merasa KHAWATIR, maka kita mudah terkena penyakit NYERI PUNGGUNG..

5th
Jika kita MUDAH TERSINGGUNG, maka kita akan cenderung terkena penyakit INSOMNIA (susah tidur)..

6th
Jika kita sering mengalami KEBINGUNGAN, maka kita akan terkena GANGGUAN TULANG BELAKANG BAGIAN BAWAH..

7th
Jika kita sering membiarkan diri kita merasa TAKUT yang BERLEBIHAN, maka kita akan mudah terkena penyakit GINJAL..

8th
Jika kita suka ber-NEGATIVE THINKING, maka kita akan mudah terkena DYSPEPSIA (penyakit sulit mencerna)..

9th
Jika kita mudah EMOSI & cenderung PEMARAH, maka kita bisa rentan terhadap penyakit HEPATITIS..

10th
Jika kita sering merasa APATIS (tidak pernah peduli) terhadap lingkungan, maka kita akan berpotensi mengalami PENURUNAN KEKEBALAN TUBUH..

12th
Jika kita sering MENGANGGAP SEPELE semua persoalan, maka hal ini bisa mengakibatkan penyakit DIABETES..

13th
Jika kita sering merasa KESEPIAN, maka kita bisa terkena penyakit DEMENSIA SENELIS (berkurangnya memori dan kontrol fungsi tubuh)..

14th
Jika kita sering BERSEDIH & merasa selalu RENDAH DIRI, maka kita bisa terkena penyakit LEUKEMIA (kanker darah putih)

****

Mari kita selalu BERSYUKUR atas segala perkara yang telah terjadi karena ϑengαn bersyukur, maka HATI ini menjadi BERGEMBIRA & menimbulkan ENERGI POSITIF dalam tubuh utk mengusir segala penyakit tersebut ϑΐ atas..

Sumber : Buku “The Healing & Discovering the Power of the Water” (by : Dr. Masaru Emoto)

Minggu, 12 Juni 2011

SAJAK-SAJAK


Melukis Ilmu di Kanvas Harap


Sebingkai huruf tersangkut pada purnama menakung
Sehamparan kata bergelayut di ujung kuas sejarah
Serimbun kalimat bertabur senandung kelam
Warna-warni alinea membungkam cahaya
Menjadi buku-buku gelisah
Teronggok kusam hanya setakat ucap
Goresan pelukis tersengal segala yang kusut
Dipunggah dengan tersungut-sungut
Memancang tonggak menyusun kata
Membungkus senja berganti fahar
Mengirimkan curahan gulungan ilmu
Membongkar galau yang membuncah
Lukisan ilmu menyemai impian
Siluet harapan hadir di sisi manusia pembaca
Meneguk huruf-huruf terangkai menjemput masa gemilang
Menakik sebatang di pancang cahaya
Peluh lelah pembaca kata menerokah angkasa
Mendayung horizon pucat yang telah lama diperam


Lukisan Bumi


Aku menakung di kanvas angin
Kugurat laut yang resah
Pada gelombang dan ombak yang sengak
Rimbun bakau terbungkam cahaya
Batu-batu resah terpanggang surya menyala
Larik pelangi dibaham nestapa
Di ujung tanah beku kusandingkan dengan bakau-bakau sembunyi
Hutan jantan tersudut pada secuil tanah yang lebam
Aku memilih laut yang bergelut pada angin
Terkecai di semenanjung murung
Warna-warna kupilih dalam kabut
Menghempaskan bulan pada cermin telaga sunyi
Membingkai pigura berhias luka
Bersandar pada hujan yang patah
Bumi lupa bertanda lukisan terkoyak dalam gelombang berkarat.
Musnah…

Bambang Kariyawan Ys
.